PENGAWAL | SIPISPIS - Selasar pada rehab rumah tidak layak huni (RTLH) milik Horaimin di Dusun 5, Desa Pispis, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, sudah selesai. Diperkirakan, Minggu (20/10/2019) sudah mulai dipasani tombak layar dan seng.
Dansatgas TMMD ke-106 Kodim 0204/DS Letkol Kav. Syamsul Arifin SE, MTr (Han) saat melakukan kunjungan ke lokasi rumah Horaimin mengaku, gembira karena proses rahab RTLH terus menunjukkan kemajuan.
Diakui Dandim 0204/DS itu, rumah tahan puting beliung dengan bentuk segi delapan itu memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Pasalnya, para personel Satgas tidak terbiasa dengan pembuatan rumah persegi delapan.
Selain, setiap sisinya harus presisi dan berukuran sama, para personel juga harus berfikir keras agar atapnya mampu menutup secara sempurna, sehingga saat hujan air tidak merembes ke dalam rumah.
"Pembangunan rumah tahan angin puting beliung ini memang agak unik dan rumit. Segi delapan rumah harus memperhitungkan kesamaan setiap sisi dan juga harus benar-benar presisi. Selain itu pemasangan sengnya juga harus benar-benar sempurna agar tetap tahan meski dihantam angin kencang," ujarnya, Sabtu (19/10/2019).
Segi delapan, ujar Dansatgas, dimaksudkan agar angin yang berhembus kencang dapat dipecah begitu menghantam tembok. Selain itu, sebelum pemasangan seng, juga harus dibuat semacam selasar di atas kanopi untuk mencegah angin masuk ke dalam bubungan atap.
"Umumnya saat dihantam puting beliung yang paling sering rusak adalah bangian atap. Biasanya atap sering diterbangkan angin yang masuk ke dalam bubungan. Selasar inilah yang akan mencegah angin masuk ke dalam bubungan rumah, sehingga sangat kecil kemungkin untuk diterbangkan. Selain itu selasar juga mencegah rembesan air hujan," ujar Dansatgas.
Sementara itu dinding luar juga sudah diplester. "Jadi sekarang tinggal proses pemasangan tombak layar dan seng," ujarnya. (sus)
