PENGAWAL | MEDAN - Beredar video di media sosial pengakuan seorang staf anggota DPRD Medan, terkait adanya rekaman suara antara dirinya dengan seorang pengelola biliar di Kota Medan.
Dalam video yang terlihat Kamis (1/5/2025) pagi itu, staf anggota DPRD Medan Aris Siregar, menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan dalam rekaman suara tersebut.
"Saya Aris Siregar, staf anggota DPRD Medan, sungguh-sungguh meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi atas beredarnya rekaman suara terkait pengurusan perizinan salah satu usaha biliar," ucap Aris, pria dalam video.
Dalam pernyataannya, ia mengakui bahwa suara di rekaman yang beredar itu memang suara dirinya dengan seorang pria pengelola usaha biliar di Kota Medan, yang diduga melakukan perekaman suara.
"Saya akui suara di rekaman yang beredar itu memang suara saya dengan Topoy alias Adrian, pengelola tempat biliar, Sana Biliar," ucapnya.
Aris menyebut rekaman suara itu berawal karena dirinya berteman lama dengan pihak lain yang ada dalam rekaman.
"Awalnya Topoy alias Adrian terus menghubungi saya terkait izin usaha biliarnya yang bermasalah. Karena memang sebelumnya kami sering berhubungan dan kenal dekat. Kami sering bertemu di beberapa kegiatan dan tempat biliar," aku Aris dalam video itu.
Penuturannya, kawan tadi beberapa kali mengeluhkan kondisi perizinan usaha biliarnya hingga beberapa kali dirazia Dinas Pariwisata Kota Medan.
"Ia meminta tolong kepada saya untuk mengurus kelengkapan izin usaha biliarnya. Dari situ lah rekaman ini kemudian berawal," sambungnya.
Aris menegaskan bahwa pembicaraannya dalam rekaman suara itu dengan pengelola biliar merupakan inisiatifnya sendiri.
"Pembicaraan dalam rekaman itu inisiatif saya sendiri tanpa perintah atau suruhan siapapun," tegas Aris.
Ia kemudian mengungkapkan penyesalannya atas beredarnya rekaman pembicaraan dengan temannya tadi.
"Saya betul-betul meminta maaf kepada seluruh pihak-pihak yang dirugikan atas beredarnya rekaman ini," ujarnya lagi.
Aris kemudian mengaku siap menerima konsekuensi atas tindakannya tersebut.
"Ini murni kesilapan saya dan di sisi lain karena terdorong ingin membantu teman," ucapnya.
Sebelumnya, pada Rabu malam, 30 April 2025, menyebar sebuah video rekaman dari postingan sebuah akun media sosial.
Dalam postingan berjudul 'Beredar Rekaman Diduga Staf Anggota DPRD Medan Meminta Sejumlah Uang kepada Pelaku Usaha', terdengar percakapan dua pria yang disamarkan. Isi pembicaraan terkait sejumlah uang, yang menurut Aris untuk pengurusan izin usaha bermasalah. (Red)