Lembaga Tahfidzul Qur'an Al UMM Smart Centre Gratis Khusus Bagi Santri Yatim dan Dhu'afa

Editor: susilo author photo
Bagikan:
Komentar

PENGAWAL | MEDAN ~ Satu lagi lembaga pendidikan non formal yang mengedepankan fungsi sosial berdiri di Sumatera Utara. Adalah Lembaga Tahfidzul Qur'an Al UMM Smart Centre berada di Jalan Beringin Pasar V, Gang Mentimun 16 No. 8 Tembung, Deliserdang, Sumatera Utara.

Lembaga Tahfidzul Qur'an ini mengawali kegiatannya dengan melaksanakan program menghafal Al Qur'an Karantina sepekan 2 Juz sejak bulan Ramadhan 1439 H/2018 M. Kegiatan itu diikuti sebanyak 40 peserta terdiri dari anak-anak dan remaja.

"Alhamdulillah kegiatan tersebut sukses. Selanjutnya akhir bulan Agustus 2018 pengurus membuka program Darul Aytam Waddhu'afa. Saat itu para santri berjumlah 17 orang yang rentan putus sekolah dan berasal dari berbagai daerah. Mereka diasramakan dan disekolahkan. Alhamdulillah ke-17 santri tersebut sampai saat ini sudah berhasil menghafal Al Qur'an 5 sampai 8 juz," ujar Zahirman, SE selaku Ketua Pembina Yayasan Halimatussa'diah Amaliyah Indonesia pengelola Lembaga Tafidzul Qur'an Al UMM Smart Centre, Sabtu (16/3/2019).


Program Tahfidz ini, tak hanya bertujuan menghasilkan para generasi muda penghafal Al Qur'an. Tapi juga bagaimana agar anak dari kalangan tak mampu seperti anak yatim an dhuafa bisa merasakan dan menikmati  pendidikan yang layak.

Untuk itulah, lembaga pendidikan ini melakukan subsidi silang. Siswa dari kalangan keluarga mampu mensubsidi siswa tak mampu.

Zahirman berujar, niat awalnya memang untuk mendidik anak yatim dan kaum dhuafa menjadi penghafal Al qur'an, selain keinginan untuk memajukan dunia pendidikan di Sumatera Utara, khususnya dan Indonesia umumnya. Alhamdulillah ternyata  niat baik pengurus mendapat sahutan antusias dari tokoh agama dan masyarakat.

Namun, karena keterbatasan dana, akhirnya ia melakukan subsidi silang. Atas pilihan ini, Zahirman mengaku, ia dihadapkan pada persoalan sulit untuk memulainya.


"Jika bangunan Gedung dibuat apa adanya, tentu tak akan menarik bagi para orangtua dari kalangan mampu untuk mensekolahkan puta putrinya di sini. Akhirnya saya memutuskan untuk membangun sekolah modern dengan metode pendidikan berbasis Tahfidzul Qur'an.

Alhamdulillah saat ini disamping sudah ada 17 anak yatim dan dhuafa dan juga 125 peserta program Intensive dan Reguler," ujar Zahirman.

Siswa yatim dan dhuafa itu merupakan siswa boarding. "Artinya mereka menginap dan seluruh keperluannya menjadi tanggungjawab kami. Sebenarnya kami menargetkan siswa boarding dari kalangan yatim dan dhuafa sekitar 48 orang, sesuai kapasitas bangunan yang ada saat ini. Mereka merupakan siswa yang sudah terseleksi melalui ujian yang sangat ketat," ujarnya.


Untuk itu, Zahirman berharap kepada keluarga mampu baik orang tua dari santri Intensive dan Reguler begitu juga hendaknya kaum muslimin dan muslimat yang berhati dermawan ikut berpartisipasi sebagai bapak angkat bagi anak yatim dan dhuafa. Sehingga lebih banyak lagi anak yatim dan dhuafa yang bisa menikmati pendidikan di Lembaga Tahfidzul Qur'an Al Umm Smart Centre

Sementara itu Ketua Yayasan Halimatussa'diah Amaliyah yakni Mhd. Alwi Batubara mengatakan,
saat ini siswa tahfidzul Qur'an yang menuntut ilmu di lembaga Tahfidz itu sekitar 125 Santri.

Atas dasar animo masyarakat dan dukungan dari tokoh agama serta keberhasilan para peserta santri penghafal Qur'an yang sudah mampu mencapai hafalan sampai 8 juz, maka pengurus membulatkan niat dan tekat sembari memohon hidayah dan kemudahan urusan dari Allah SWT untuk terus mengembangkan lembaga pendidikan ini.


"Insyaa Allah, Tahun Ajaran 2019-2020 ini, pendidikan formal Islamic School Al UMM Smart Centre akan membuka Paud/TK Tahfidzul Qur'an Terpadu sebanyak 2 kelas baru dengan jumlah peserta didik 64 orang, SD Tahfidzul Qur'an Terpadu sebanyak 3 kelas baru dengan 96 peserta didik dan SMP Tahfidzul Qur'an Terpadu sebanyak 3 kelas baru dengan 96 peserta didik," ujar Alwi.

Selain itu juga tahun ajaran 2020-2021, lembaga pendidikan ini juga akan membukat SMA boarding atau karantina semi pesantren modern dengan 20 orang tenaga pendidik.

"Seluruh guru dan tenaga kependidikan telah terseleksi profesional dan mampu berbahasa Inggris dan mempunyai simpanan hafalan Qur'an dengan komitmen mendidik adalah ibadah terus memberbanyak hafalan Qur'an," lanjut Alwi.

Target lembaga pendidikan ini adalah menciptakan peserta didik hafal qur'an 30 juz dan menciptakan kader-kader dakwah. "Semoga Allah meridhoi dan mengabilkan niat dan perencanaan para pengurus," pungkas Alwi. (sus)
Baca Juga
Bagikan:
Pengawal.id:
Berita Terkini
Komentar

Terkini