 |
| Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya melakukan pemotongan tumpeng dan memberikannya kepada Suwarno. Pemotong tumpeng itu menandai dibukanya cabang UD Suwarno Kelapa di Pasar Sei Sikambing Medan. |
PENGAWAL | MEDAN - Kejujuran, komitmen dan disiplin menjadi kunci sukses untuk merintis karir di bidang apapun. Terlebih dalam merintis bisnis. Di tengah persaingan usaha yang semakin ketat ketiga unsur itu menjadi penentu.
Itu jugalah kunci keberhasilan Suwarno dalam merintis usaha di bidang santan kelapa. Berawal dari usaha kecil-kecilan di Pasar Petisah Medan, akhirnya kini usahanya berkembang pesat.
Atas keberhasilan itu, Dirut PD Pasar berharap keberhasilan Suwarno mengembangkan usahanya melalui UD Suwarno Kelapa harus jadi inspirasi bagi semua pedagang. "Jika ingin berhasil, UD Suwarno Kelapa bisa jadi pelajaran. Jika kita bekerja keras, tekun, jujur, memiliki komitmen dan disiplin, apapun usaha yang kita geluti berpeluang besar untuk maju. Usaha UD Suwarno Kelapa ini, salah satu contoh bagaimana usaha yang dirintis dari kecil-kecilan hingga kini mungkin jadi usaha santan kelapa terbesar di Medan," ujarnya saat meresmikan cabang UD Suwarno Kelapa di Pasar Sei Sikambing, Kamis (14/11/2019).
Sementara itu, kepada wartawan, Suwarno selaku pemilik UD Suwarno Kelapa membagi pengalaman dalam merintis usahanya. Menurutnya, konsumen tidak hanya sekadar raja yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Bagi Suwarno, konsumen adalah aset usahanya.
 |
| Dirut PD Pasar Medan Rusdi Sinuraya mengukur kelapa pertama produk UD Suwarno Kelapa Cabang Pasar Sei Sikambing Medan. |
Kini UD Suwano Kelapa memiliki tim distribusi sendiri dan bekerjasama dengan perusahaan ojek online dalam pengembangan bisnisnya. Sehingga daya jangkau bisnisnya semakin melebar. Bahkan konsumen si kawan Marelan dan Mencirim pun terlayani dengan baik dan tepat waktu.
"Bagi saya konsumen tidak sekadar raja yang harus dilayani dengan sebail-baiknya. Konsumen bagi saya adalah bagian dari aset usaha saya, sehingga harus benar-benar dirawat dan dijaga dengan jujur serta komitmen dan disiplin yang tinggi. Tanpa konsumen usaha apapun tidak akan berhasil," ujar Suwarno didampingo manajer UD Suwarno Kelapa, Rahmatsyah Ramadhan Harahap.
Ke depan ia akan bekerjasama dengan tukang beca untuk memperomosikan usahanya. Tenda beca yang telah dipersiapkan akan dipasang di beca-beca yang menjadi mitra usahanya sebagai media promosi. Selain itu, Suwarno juga akan mencoba cara baru dalam memasarkan santan produknya dengan kemasan lebih representatif, yaitu kemasan berbentuk cup dan diberi label merek dagang. Intinya, Suwarno tak pernah berhenti mencari celah untuk mengembangkan usahanya.
Selain itu, pelaku usaha juga harus mengikuti perkembangan situasi perekonomian. Untuk itulah, Suwarno memenuhi segala persyaratan untuk usahanya. Selain legalitas, ia juga mengurus sertifikat halal.
Ternyata setelah memiliki sertifikat halal dari BPOM MUI Kota Medan, usahanya semakin berkembang pesat. "Mungkin pelaku usaha lain menganggap sepele sertifikat halal, sehingga sayalah satu-satunya pedagang kelapa yang memiliki sertifikat halal. Ternyata sertifikat itu justru membuat usaha semakin semakin maju pesat," ujarnya.
Kini hampir seluruh rumah makan besar di Medan menjadi langganan saya. Para pemilik rumah makan lebih percaya dengan UD Suwarno, karena sertifikat halal memberi jaminan kalau proses produksi santan UD Suwarno Kelapa dikelola lebih baik dibandingkan pedagang kelapa lainnya.
"Ternyata MUI pun merekomendasikan produk kita ke pengusaha-pengusaha lainnya, sehingga menjadi konsumen tetap UD Suwarno Kelapa," ujarnya.
Untuk itu, Suwarno berharap kepada para pedagang lainnya jangan pernah menyepelekan sertifikat halal, karena sertikat itu akan memberikan jaminan kepada usaha yang sedang dijalani.
Selain itu, Suwarno juga memberikan perhatian penuh kepada para pekerjanya, karena para pekerja juga berperan besar bagi usaha yang dijalaninya. (sus)
