Tolak Penggusuran PTPN II, Gapoktan Nusantara Bersatu Bertahan Sampai Titik Darah Penghabisan

Editor: Tim Redaksi author photo
Bagikan:
Komentar



PENGAWAL.ID | PERCUT SEI TUAN - Gemuruh pernyataan sikap Gapoktan Nusantara Bersatu pertahankan tanah ulayat di kawasan Jati Rejo Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang tak bisa ditawar-tawar lagi,  Kamis (7/3/2024). 

"Kami tetap mempertahankan, memperjuangkan setiap jengkal tanah ulayat yang kami miliki dan menolak uang tali asih pemberian Nusa Dua Properti ataupun PTPN II," jerit Rizal yang diamini seluruh Gapoktan, Rabu (6/3). 

Pernyataan sikap yang dipandu Sekjen Rizal, menilai pihak PTPN II dan pengembang hingga kini terus melakukan pembodohan atas hak rakyat petani dalam Gapoktan.

"Kami tidak mau lagi dibodohin dan petani tetap konsisten mempertahankan tanah yang diusahakannya," teriak semua kelompok tani. 

Di poin terakhir, secara bersama kelompok tani memberi ultimatum kepada siapa pun yang dianggap melakukan intimidasi bakal dilawan. 

"Siapapun yang dianggap mengancam dan melakukan tindakan semena-mena, para petani akan melakukan perlawanan," teriak serentak ratusan petani. 

Diketahui Gapoktan masyarakat Nusantara Bersatu menaungi 17 kelompok tani dengan Ketua Ustad Dahrul Yusuf dan Sekretaris Rizal Pakpahan SP. 

Hadir dalam orasi, kelompok tani Andar Wijaya dengan Ketua Selamat alias Aji, kelompok tani Surya Ketua Bagus Muliawan, Iklas Sejahtera Ketua Sudarso, Ketua KTMI bu Linda, dan Ketua KTMB. 

Infonya para kelompok tani di Jati Rejo kerap mendapat teror dan intimidasi mulai dari datangnya oknum TNI, Papam PTPN II bahkan para preman bayaran. 

Intimidasi berupa munculnya surat kepada petani untuk mengosongkan lahan dan membongkar rumahnya. Cara lain teror dengan membawa buldozer ke lokasi lahan petani di Jati Rejo.

Hal senada disampaikan oleh Penasehat Hukum Indra Sihotang SH, dalam perjuangan harus ada kesetiaan sehingga yang diperjuangkan tak akan sia-sia.

"Ini trik trik devide et impera. Jangan mau diusir begitu saja. Kunci dari setiap berjuang jangan ada kata khianat," beber Indra Sihotang.(chan) 

Baca Juga
Bagikan:
Pengawal.id:
Berita Terkini
Komentar

Terkini