Guru Sanad Perkuat Proses Mengajar di Islamic Centre Sumut

Editor: susilo author photo
Bagikan:
Komentar
Tiga guru pendidik Sanad Al Ustad H. Mar’ie Muhammad S.Pdi, H. Raja Hamlet S.Pdi, dan H. Zulfanuddin  Marbun M.Ag , diabadikan dengan Ketua Yayasan Islamic Centre Sumut,  Drs. H Rudy Supriyatna, Mudir Ma’Had, H. Muin Isma Nasution, Wakil Ketua II, DR H. Maratua Simanjuntak, Pengawas Pendidikan, H.Sarbaini Tanjung MA, Para Kepsek MTS,Aliyah , MHQ, dan SDIT,  Dahrin Harahap M.Pdi, Charles Rangkuti S,Pdi,Ahkmad Suhairi M.Ag. Dra Erni Ritonga. ( Foto Eddysta)      

PENGAWAL | MEDAN - Tiga pendidik (guru) Pesantren Modern Yayasan Islamic Centre Sumut Jalan Selamat Ketaren Pasar V Medan Estate Sumatera Utara, masing-masing Mar’ie Muhammad S.Pdi, Raja Hamlet S.Pdi dan  Zulfanuddin Marbun M.Ag dikukuhkan sebagai guru Sanad oleh H. Tongku  Alamsyah Siregar salah satu pendidik Sanad jebolan dari Malaysia.
Pengukuhan tiga guru Sanad itu berlangsung pada acara wisuda para santri  Yayasan Islamic Centre Sumut ke XIV di lapangan pesantren, Sabtu, akhir pekan lalu.

Pengukuhan ini turut didampingi oleh Ketua Yayasan Islamic Centre Sumut,  Drs Rudy Supriyatna, Mudir Ma’ad  H. Muin Isma Nasution, Wakil Ketua II  DR H. Maratua Simanjuntak, ditandai dengan penyerahan sal, pemberian piagam kepada tiga pendidik Sanad.

Mudir Ma’ad H. Muin Isma Nasution pada kesempatan itu menyatakan, ketiga guru itu merupakan yang pertama kali diterjunkan sebagai guru Sanad pada proses belajar mengajar di tingkat MTS, MA dan MHQ. Dengan demikian , tambah Muin, ditahun pelajaran baru 2019-2020 nanti, para anak didik dari tingkatan Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasyah Aliyah (MA) dan Madrasah Tahfizh Qur’an (MHQ) sudah dibekali dengan pengetahuan tentang Sanad.

Ugensi Sanad, ungkap Muin, adalah mata rantai orang-orang yang membawa sebuah disiplin ilmu (Silsilah ar Rijal). Mata rantai itu terus bersambung satu sama lainnya hingga kepada awal ilmu itu sendiri, yaitu Rasulullah SAW.
Integritas Sanad dengan ilmu-ilmu Islam tidak dapat terpisahkan. Sanad dengan ilmu-ilmu keislaman laksana paket yang merupakan satu kesatuan. “Seluruh disiplin ilmu-ilmu Islam dipastikan memiliki Sanad. Karenanya Sanad inilah yang menjamin keberlangsungan dan kemurnian ajaran-ajaran dan ilmu-ilmu Islam sesuai dengan yang dimaksud oleh pembuat syari’at sendiri  Allah dan Rasulnya.” ungkap Muin.

Senada juga disampaikan oleh ustadz muda, Bai Haqi  yang bertindak sebagai pembawa acara didampingi oleh Humas Islamic Centre Sumut Drs Khairul Dalimunthe di sela-sela acara penyelenggaraan Wisuda ke-XIV Islamic Centre Sumut menambahkan, Sanad adalah satu keistimewaan yang dikurniakan oleh Allah kepada ummat Nabi Muhammad, dimana hal itu tidak dikurniakan oleh Allah terhadap umat umat nabi sebelumnya. ”Dengan jaminan Sanad ini pula kelak kemurnian ajaran ajaran Rasulullah akan terus berlangsung hingga datang hari kiamat, “ ujarnya.

Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Islamic Centre Sumut Charle Rangkuti S.Pdi diakhir acara ketika dikonfirmasi tentang pelaksanaan wisuda tahun ini menyebutkan, dibandingkan tahun lalu wisudawan wisudawati kian bertambah, sehingga untuk menampung santri baru pihak yayasan juga sudah mempersiapkan gedung kelas baru sebanyak  6 ruangan kelas untuk santri madrasah Aliyah dan 4 lokal baru lainnya untuk Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT).

Pada wisuda  ke-XIV yang diikuti oleh wisudawan dan wisudawati  sebanyak 398 peserta itu, madrasah Aliyah (MA) meluluskan santrinya sebanyak 133 peserta dengan perincian  hafal al Qur’an 5 juz sebanyak 3 santri, 10 Juz (27) 15 Juz (43) 20 Juz (13) 25 Juz (14) dan 30 Juz (33).

Wisudawan dan wisudawati terbaik terpilih delapan orang, kedelapannya  memperoleh piagam santriwan dan santriwati terbaik.

“Dua diantaranya santriwati Nabila Suharso dan Muhadiro Utami akan diikut sertakan pada MTQ Nasional 2019 di Kalbar,” pungkas Charles. ( Eddysta)
Baca Juga
Bagikan:
Pengawal.id:
Berita Terkini
Komentar

Terkini