Pernah mendengar istilah Salju Panas? Istilah itu merujuk pada kawah yang didominasi warna putih serupa salju atau sering disebut kawah putih.
Penasaran? Datanglah ke Desa Dolok Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean. Kawasan ini adalah sebuah kawah yang didominasi warna putih serupa salju. Banyak orang menyebutnya Kawah Putih.
Sebagai objek wisata, Kawah Putih Tinggi Raja sebenarnya sudah lama menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat Sumatera Utara. Namun, prasarana jalan yang buruk dan tak kunjung mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Deliserdang, membuat lokasi ini tak berkembang.
Padahal, Kawah Putih Tinggi Raja tak hanya menyimpan pesona alam yang memukau. Tapi juga keunikan sebuah kawah yang berpadu dengan sejuknya udara pegunungan serta kesegaran air sungai. Ibarat sorga, Kawah Putih Tinggi Raja hingga kini masih terpendam.
Konon kawah putih hanya ada tiga di dunia yaitu Hot Spring Pamukkale di Turki, Ciwidey, Jawa Barat dan satu lagi di Desa Dolok Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Obyek wisata ini belum tereksplorasi dengan baik, karena berada di tengah-tengah hutan lindung. Selain itu sarana jalan juga tidak terawat.
Kawah Putih Tinggi Raja yang memiliki luas 4 hektare berada di cagar alam seluas 176 hektare. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai cagar alam dengan keputusan Zelfbestuur Besluit (ZB) Nomor 24 Tangga 16 April 1924, pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan masih berlaku hingga saat ini.
Sulit dipercaya di tengah-tengah lebatnya hutan dan jalan menuju kawah yang tidak begitu mulus terdapat keindahan yang mengagumkan. Pengunjung dipastikan terpesona dengan keindahan bukit putih kapur, danau berwarna hijau toska, aliran air panas dan hamparan kapur yang keindahannya menyerupai putih salju.
Sumber air panas yang mencapai suhu sekitar 90 derajat celcius Kawah Putih Tinggi Raja ini berasal dari bukit-bukit kecil yang ada di sekitar dan mengalir di antara bebatuan kapur yang berundak-undak. Aliran air panas yang mengandung belerang itu dipercaya membuat bebatuan menjadi putih bersih seperti salju. Sebagian orang menyebutnya dengan Salju Panas.
Ada dua tempat yang bisa dikunjungi di area obyek wisata ini. Pertama adalah bukit kapur yang dilalui oleh aliran air panas yang membuat bebatuan ini menjadi indah dipandang mata. Ada juga keindahan karpet alam yang terbentuk dari aliran sungai yang berlumut.
Di atas juga terdapat sebuah kolam alam yang tidak cukup besar dan mengeluarkan sumber air panas yang nampak bergelembung dari dasar kolam. Ini dipercaya sebagai kawah dan pengunjung dilarang mandi di area itu.
Aliran air panas dari kawah ini mengalir melalui semak-semak pepohonan yang mengering dan berkumpul menjadi satu membentuk sebuah danau yang berwarna biru kehijauan yang amat cantik.
Kawah ini lokasinya bisa berpindah-pindah. Fenomena alam yang cukup unik ini akibat adanya panas bumi aktif. Bukit-bukit hasil endapan kapur yang terlihat sudah tidak aktif lagi, sewaktu-waktu dapat kembali aktif.
Hal ini menunjukkan kondisi panas bumi dan bukit-bukti kapur tersebut tidak stabil. Ketidakstabilan inilah yang menjadikan perlindungan kawasan menjadi sangat penting untuk tetap dijaga kelestariannya, demi kestabilan ekosistem hutan dan kawasan sekitarnya.
Tempat kedua berada di bawah tebing. Di sini pengunjung bisa menikmati atau bermandi air. Terdapat sebuah aliran sungai yang sejuk dan air terjun yang mengalir dari bukit di atas menjadikan tempat ini tujuan berendam setelah pengunjung menikmati keindahan air panas diatas. Sumber air panas ini dipercaya mengandung belerang yang baik bagi kesehatan kulit bila dipakai untuk mandi atau sekedar untuk membasuh anggota badan.
Jika traveler ingin menikmati air yang sejuk, bisa juga mencebur ke sisi lain sungai yang belum tercampur dengan air panas dari kawah.
Inilah salah satu kekayaan alam Sumatera Utara yang harus dijaga. Terlebih salju panas itu kini mulai tergerus pencemaran udara. Hamparan putih mirip salju yang sebelumnya begitu memukau, kini mulai meredup. Bahkan pada beberapa bagian sudah berwarna kuning kecoklatan, pertanda pencemaran lingkungan sudah menjadi masalah serius di kawasan cagar alam itu.
Sayangnya di balik semua keunikan dan keindahan itu, berdasarkan berbagai sumber aset pariwisata ini seolah terabaikan. Kurangnya perhatian pemerintah setempat mengakibatkan tempat wisata ini tidak terpromosikan dan terkelola dengan baik. Fasilitas yang seharusnya dibenahi tidak sedikit pun mendapatkan perhatian dari pihak terkait.
Selain itu, lokasi Kawah Putih Tinggi Raja yang berada di kawasan cagar alam menjadi salah satu sebab minimnya sarana dan prasarana di destinasi ini.
Tak heran, destinas ini termasuk langka di dunia namun belum terekspos hingga ke manca negara.
Terlepas dari semua keterbatasan itu, kita patut bersyukur. Pasalnya, meski sudah ditemukan sejak puluhan tahun lalu, objek wisata ini tak banyak mengalami perubahan. Keindahan dan eksotisme Kawah Putih Tinggi Raja masih terjaga hingga kini.
Tak hanya alam yang terjaga. Kearifan lokal yang berlaku dalam budaya masyarakat setempat juga tetap utuh dan menjadi salah satu pagar serta turut melindungi keaslian wajah destinasi yang memang seharusnya kita jaga.
Karena itu untuk berkunjung destinasi ini, traveler perlu memperhatikan beberapa hal. Berhubung belum ada restoran, pengunjung harus membawa perbekalan yang cukup. Minimal bekal untuk makan siang dan air minum.
Agar kunjungan terasa lebih nikmat dan tenang, datanglah pagi hari sebelum udara panas dari Kawah Putih bertambah panas akibat sinar matahari.
Terbatasnya sarana transportasi membuat tidak satupun angkutan umum yang menjangkau lokasi wisata ini. Umumnya pengunjung menggunakan kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua.
Ada dua rute untuk mencapai lokasi ini. Pertama Medan - Lubuk Pakam - Galang - Dolok Tinggi Raja atau Medan - Lubuk Pakam - Galang - Bangun Purba - Dolok Tinggi Raja.
Kedua jalur itu memiliki jarak yang sama dari Kota Medan yaitu 90 km dan dapat ditempuh dengan waktu 3 sampai 4 jam.
Bagi traveler dari luar Sumatera bisa melalui Bandara Kuala Namu yang banyak disinggahi berbagai maskapai penerbangan dari dalam dan luar negeri.
Dari Kuala Namu bisa mencarter mobil rentalan langsung ke Kawah Panas Tinggi Raja. (***)
Baca Juga