PENGAWAL | MEDAN - Shri Bhatara Kaliamman Kuil Pasar V Jalan Karya Kelurahan Cinta Damai Helvetia Medan, menyelenggarakan perayaan Chittirai Pournami Tiru Viza, berlangsung selama 5 hari mulai hari Jumat (19/4/2019) hingga Selasa (23/4/2019) dengan puncak acara berlangsung pada hari Minggu (21/4/2019).
Saat berlangsungnya acara puncak, pimpinan Shri Bhatara Kaliamman Kuil Nileganden didampingi Matha Riswan menyebutkan, Chitirai Pournami merupakan acara ritual (festival) India yang dirayakan oleh Umat Hindu Tamil.
Kegiatan ini berlangsung pada hari bulan purnama di bulan Chittirai sesuai dengan kalender Gregorian di bulan April atau Mei untuk dipersembahkan kepada dewa chiptragupta seorang Dewa Hindu yang diyakini bahwa perbutan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia untuk Yama, dewa Hindu dari dunia bawah.
Pada hari itu, umat meminta Chiptragupta dapat mengampuni dosa-dosa mereka, sehingga banyak penyembah mandi di sungai atau badan air lainnya untuk melambangkan agar dosa dosa mereka disapu bersih. “Ini kami selenggarakan setiap tahunnya,” ungkap Nileganden.
I Wayan Surya S. Ag dari Pebimmas Agama Hindu Medan mengatakan, penyelenggaraan kegiatan ini sungguh sangat penting. Ini menunjukkan pengorbanan tanpa pamrih. Kegiatan yang baik seperti ini, akan mendapat keberkahan. Sebab mendatangi tempat suci sangat penting bagi umat Hindu. "Dari tempat kotor marilah kita sucikan diri kita, agar hidup senang bahagia dan sejahtera,” tegas I Wayan Surya.
Sedangkan Ir Subhenthiren, mewakili ketua PHDI Medan, Surya memberikan apresiasi kapada penyelenggara dan umat Hindu yang berbondong-bondong ke tempat acara ini.
“Kami selalu mendukung acara ini. Kuil ini masih dalam taraf pembangunan, mari kita upayakan agar diakhir tahun ini dapat dirampungkan. Semuanya itu tentunya berkat kerjasama dan perhatian kita semua. Sehingga pada awal Januari 2020 dapat kita resmikan,” pinta Subenthiren.
Puncak acara ini ditandai dengan acara Drobathi Puja, ritual lagu lagu pemujaan, makan siang bersama kemudian, arakan Karagem menuju pinggiran sungai yang tak jauh dari lokasi kuil,melkukan mandi bersama, sebagai penghapus dosa, kemudian atraksai ritual tusuk pipi yang menembus kiri kanan.
Acara ini mendapat perhatian serius dari para peserta. Penutup acara dijadwalkan berlangsung pada Selasa, (23/4) dengan penurunan Simaraja Khodi Idumban Puja, Parasadam. (Eddysta)
Baca Juga