PENGAWAL | MEDAN - Keberadaan Forum Keberagaman Nusantara (FKN) yang diluncurkan di Sumatera Utara, Medan, pada Sabtu 11 Mei 2024, merupakan ikhtiar dalam merajut kebhinekaan atau keberagaman suku, budaya, dan agama yang ada di tanah air.
Inisiator FKN yang juga Staf Khusus Wakil Presiden RI Arif Rahmansyah Marbun mengatakan, pembentukan forum ini sebagai langkah konkret tindak lanjut kegiatan Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara yang dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Medan, Sumatera Utara, pada Oktober 2023 lalu.
"Forum Keberagaman Nusantara ini merupakan langkah konkret setelah dilakukan kegiatan Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara, Oktober 2023, tepat pada saat pasangan calon presiden dan wakil presiden mendaftarkan diri ke KPU. Acaranya digelar di Medan, Sumatera Utara, dihadiri 15 ribu orang dan dihadiri Wapres," kata Arif melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin 13 Mei 2024.
Sebelumnya diberitakan, FKN diluncurkan di Sumatera Utara, ditandai dengan pemutaran video tentang beberagaman di tanah air yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepakatan dan pemukulan gong oleh Syeikh Ali Akbar Marbun didampingi oleh Tokoh Melayu Sultan Deli Tuanku Lamantjiji Perkasa, Tokoh Batak Toba RE Nainggolan, Tokoh Sumatera Utara Rahmat Shah, Ketua Umum Pujakesuma Eko Sofyanto, dan para tokoh lintas agama, suku, dan budaya, dari Aceh hingga Papua, di Hotel Grand City Hall, Medan, Sumatera Utara, Sabtu 11 Mei 2024.
Nota kesepakatan ditandatangani oleh inisiator FKN Arif Rahmansyah Marbun bersama puluhan tokoh yang tercatat sebagai pendiri.
Arif mengatakan tujuan pembentukan FKN untuk mengumpulkan kembali kekuatan kekuatan bangsa agar menjadi lebih kuat dan tidak terbelah atau terkotak-kotak.
"Kami menguatkan persatuan Indonesia, yang sesungguhnya pada hari ini kan gampang sekali dipicu," ujarnya.
Arif yang juga merupakan Ketua Umum Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) mengatakan kejadian terkait persoalan personal yang seringkali berkembang menjadi besar dan bahkan mengatasnamakan suku atau agama.
Oleh karena itu keberadaan FKN yang didalamnya meliputi tokoh lintas suku dan agama, diharapkan dapat meredam gejolak gejolak yang mungkin terjadi di masyarakat.
"Di dalam forum ini ada semua unsur unsur kesukuan. Kalau kita sering melakukan komunikasi, silaturahmim koordinasi terus, sering berjalan bareng, maka saya yakin kalaupun ada sesuatu hal terjadi di masyarakat itu kan lebih mudah untuk mendinginkannya, karena kita sudah bersama di dalam forum itu," kata Arif.
Lebih jauh dia mengatakan saat ini pembentukan FKN baru dimulai dari Provinsi Sumatera Utara.
Dia mengatakan forum ini nantinya akan dikembangkan ke tingkat nasional di seluruh wilayah Indonesia, sesuai arahan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada saat acara Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara Oktober tahun lalu, dan akan terus bekerja sama dengan pemerintah.
Dirinya bersama para tokoh lintas suku, agama, dan budaya sebagai anak bangsa saat ini berupaya menyumbangkan gagasan, ide dan langkah konkret melalui pembentukan Forum Keberagaman Nusantara.
"Intinya tujuannya kami sebagai anak bangsa ya ingin membuat karya, bagaimana kami berkarya di tengah-tengah bangsa dan negara ini. Kalau kami ini ingin Indonesia tangguh. Indonesia maju kan sudah nih, nah kami Indonesia tangguh. Maju tapi harus tangguh kan. Otomatis masyarakatnya harus kompak," jelasnya. (sus)