PENGAWAL | MEDAN - Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI) Jumat siang (09/05/2025) mengunjungi Bank Sampah Rumah Hijau DLHK Sumut dan Ujicoba Alat Pengelolaan Sampah.
Kunjungan Tim AMPHIBI dikantor DLHK Provinsi Sumut tersebut disambut baik pejabat DLHK Provinsi Sumut melalui Indra Harahap dan Syafrida Siregar selaku Kabid pengelolaan sampah.
Dalam kunjungan tersebut Ketum Amphibi bersama pejabat DLHK Sumut langsung melihat sejumlah peralatan mesin pengolahan sampah an organik, sampah plastik serta sampah Organik berupa sampah sisa makanan dan dedaunan.
Dilokasi tersebut juga dikembangbiakkan nyamuk dari ulat magot di dalam kelambu sebagai tempat bertelurnya nyamuk magot tersebut.
Serta pemeliharaan ayam dalam kandang yang makanannya berasal dari ulat magot.
Dalam kunjungannya di Rumah Bank Sampah DLH Propinsi Sumut, Ketum Amphibi Agus Salim Tanjung So.Si didampingi Nazir WAN Sikumbang Ketua Amphibi Deli Serdang dan A.Sayuti Ketua KTHn menjelaskan, bahwa kita melakukan ujicoba peralatan sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Utara sebagai tindak lanjut kolaborasi AMPHIBI bersama DLH Sumut yang mana kita akan melakukan pengelolaan sampah produsen yang bermerek khususnya sampah plastik, itu akan kita tindak lanjutkan sampai dengan penanganan pengelolaannya sehingga kita jadikan produk.
Hari ini kita ada waktu bersama pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabid persampahan untuk mengunjungi lokasi bank sampah yang berada di kantor DLHK Provinsi Sumut.
Dimana di dalam rumah bank sampah DLHK Sumut ini ada beberapa alat, mesin-mesin tehnologi pengolahan limbah yang sudah ada tapi kapasitasnya ini masih kecil.
Seluruhnya Ini nanti kita jadikan produk dan hilirisasinya akan kita perjelas.
Dan disini juga ada pengelolaan sampah Organik berupa sisa makanan termasuk sampah pasar yang dijadikan makan mangot.
Jadi kita akan melakukan pengelolaan sampah dari sumbernya hingga tuntas.
Sehingga tidak ada lagi sampah yang masuk ke TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) dan ini akan kita berlakukan dan dikampanyekan dulu untuk 6 bulan kedepannya.
Dan tentunya dengan keterlibatan perusahaan produsen yang bertanggungjawab menghasilkan sampah kemasan mereka.
Kita juga sekaligus mensosialisasikan pengelolaan lainnya, jadi untuk produsen ini kita ikuti Permen LHK tahun 2019 no 75 tentang Sampah produsen.
Tentu kedepannya kita jadikan ini menjadi trol moderen untuk Sumatera Utara dalam pengelolaan sampah dan penuntasan sampah dari sumbernya.
Kedepannya kita berharap Pemerintah terus berkolaborasi dengan masyarakat dan tentunya juga kita berkolaborasi untuk menciptakan tehnologi kapasitas mesin yang memadai, jangan sampai nanti kita tampung sampah disini tapi tidak bisa dikelola.
Nah, tentunya ini menjadi permasalahan yang baru lagi, jadi kita tak mau namanya Amphibi menghadirkan solusi yang sering aksi membuat gebrakan mendapat tantangan menyelesaikan sampah di suatu tempat tetapi tidak dikelola, atau hanya dipindahkan ke TPA, itu sama saja pemindahan masalah ke tempat lain, hal itu yang kita hindari.
Dalam pengelolaan sampah ini nantinya kita harapkan adanya nilai tambahan pendapat masyarakat atau dapat bernilai ekonomis.
Dan tentunya di Pemerintah sendiri, program- program Pemerintah yang tidak ada solusinya kita upayakan dan ini merupakan program yang pertama kali di Indonesia yang akan kita buat ," ujar
Ketum Amphibi saat diwawancarai awak media usai mengunjungi Bank Sampah DLHK Provinsi Sumut.(AMPHIBI - Suhendra)