PENGAWAL.ID | MEDAN - Paguyuban Jawa Keturunan Nusantara Bersatu (Pujaketarub) bakal hentikan konser Honne yang diadakan di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan.
Konser Honne diduga permainan musik sembari mempertotonkan permainan seks melalui lubang dubur (sodomi).
Pertunjukan seks para pecinta anus tersebut bakal menggegerkan 6 Kota di Indonesia 2 luar negeri yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar, Pekanbaru, Bangkok serta Hongkong.
General Manager (GM) Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Sarmad, membenarkan adanya pemesanan ruangan serta pembayaran uang muka untuk keperluan konser.
“Kami memang menerima reservasi konser dan sudah menerima DP,” ungkap Sarmad kepada wartawan, Rabu (23/7/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa pelaksanaan konser Honne masih bergantung pada izin dari pihak berwenang.
"Kami belum bisa memastikan konser ini akan berjalan sebelum ada izin resmi. Kami juga akan berkoordinasi kembali dengan pihak EO,” ujarnya.
Terlihat jelas di media sosial sampai saat ini tiket konser Honne asal Inggris itu masih terus terjual secara online.
Terendus dugaan konser Honne akan tetap dilaksanakan walaupun ada desakan penghentiannya salah satunya oleh Pujaketarub.
Ketua Umum Nasional Pujaketarub Hermawan SH MH tegas menolak keras konser maksiat Honne.
"Kami menolak dan menentang kegiatan Lesbian, Gay Biseks Transgender (LGBT) yang menjadi peserta dalam konser musik Honne. Ini maksiat. Saya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar bersatu dan terkhusus warga Pujaketarub mari bersama turun ke jalan berjihad menentang kemaksiatan," jelas Hermawan.(chan)
.jpeg)
