PENGAWAL.ID | BELAWAN – Polemik rusaknya Jalan Pelabuhan Internasional Belawan kembali memanas dan menjadi sorotan publik, Senin (17/11/2025). Jalan yang seharusnya menjadi akses vital bagi kawasan pelabuhan bertaraf internasional itu justru menelan korban jiwa dan memicu pertanyaan besar soal tanggung jawab pengelola, PT Pelindo.
Sejumlah titik jalan di kawasan Pelabuhan Belawan diketahui tidak memenuhi standar kelayakan. Kondisi berlubang dan tidak terawat disebut menjadi penyebab kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Budi (39), warga Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, yang diduga terjatuh saat menghindari lubang di Jalan Pelabuhan Raya Belawan.
Isu ini semakin menguat setelah penggerebekan Kantor PT Pelindo oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) yang ramai diberitakan sebelumnya. Publik menduga ada keterkaitan antara penanganan jalan rusak dengan langkah hukum tersebut. Tidak lama setelah itu, PT Pelindo menggelar kegiatan pembagian beras kepada warga Belawan, yang menuai beragam spekulasi di kalangan masyarakat.
Pemerhati Kebijakan Publik, Fendy, menilai ketidaksesuaian jalan dengan standar internasional merupakan kejanggalan besar. Mengingat PT Pelindo merupakan perusahaan BUMN yang memiliki kemampuan finansial kuat dan mengelola salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia.
“Pelabuhan Internasional Belawan menjadi salah satu sumber pemasukan besar negara. Sudah seharusnya fasilitasnya terbaik, aman, dan bebas hambatan. Kalau jalan saja tidak sesuai standar, itu pertanyaan besar,” tegas Fendy.
Sementara itu, saat dimintai konfirmasi, Humas PT Pelindo, Rizka Ameylinda Nasution, mengaku belum dapat memberikan tanggapan resmi.
“Waalaikumsalam, saya belum dapat memberikan tanggapan karena bukan ranah saya. Supaya tidak terjadi misinformasi, mohon konfirmasi ke pihak terkait ya Bang!” ujarnya singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, PT Pelindo belum memberikan klarifikasi terkait kelayakan Jalan Pelabuhan Internasional Belawan maupun rencana pembenahannya.(chan)
