Terus Berbenah, Danau Toba Kini Semakin Eksotis

Editor: susilo author photo
Bagikan:
Komentar
Danau Toba
"Danau Toba ibarat dunia kecil. Dia menampilkan pemandangan alam nan elok, sumber air dan kehidupan. Namun di balik itu semua, tersimpan riwayat dan ancaman mematikan"

Destinasi wisata Danau Toba terus berbenah. Tak hanya menjual panorama keindahan alam, kini objek wisata yang masuk dalam Geopark Kaldera Toba itu juga menjual sejarah dalam paket wisata Danau Toba. Ibarat perawan, misteri yang tersimpan dalam sejarahnya, membuat eksotisme Danau Toba diyakini semakin menarik minat pelancong untuk menjamahnya.

Upaya ini merupakan perwujudan dari keinginan pemerintah untuk menjadikan pariwisata Danau Toba sebagai salah satu pendorong perekonomian nasional. Keinginan ini sangat masuk akal. Selain keelokan panorama alam tiada banding, Danau Toba menyimpan begitu banyak misteri yang belum terungkap. Misteri yang mempengaruhi perjalanan sejarah manusia di bumi.


Penelitian banyak geolog dan ilmuwan menjadi rujukan tragedi paling mengerikan berupa letusan maha dahsyat gunung purba bernama Toba. Tragedi supereruption yang membuat waktu di bumi seakan terhenti, migrasi manusia terhambat dan populasi makhluk hidup stagnan.

Puluhan ribu tahun kemudian, pusat bencana itu seakan potongan surga yang dihamparkan di hadapan mata kita. Danau kedua terbesar di dunia dengan luas 1.130 km2 dan kedalaman maksimum 550 meter ini di sekelilingnya tersimpan begitu banyak keindahan.

Spot wisata seakan tak pernah habis dan menanti untuk dieksplore. Beberapa di antaranya menjadi tujuan favorit traveler. Bahkan sebuah perusahaan startup khusus wisata terkemuka tanah air menjual 99 paket wisata hanya di seputar kawasan Danau Toba.

Bayangkan jika rata-rata pengunjung mampu menjejak tiga paket wisata saja dalam sehari, berarti untuk menyinggahi seluruh paket itu diperlukan waktu sebulan lebih.

Apakah sudah semua destinasi menjadi tujuan para penikmat keindahan alam? Diyakini masih banyak yang belum terjamah. Puluhan, bahkan mungkin seratusan panorama keindahan masih tersembunyi.

Haranggaol
Potensi itu mulai dilirik pemerintah sebagai salah satu tambang devisa. Pemerintah pun menetapkan 16 destinasi sebagai geosite yang dianggap sangat potensial untuk menarik wisatawan dan dimasukkan dalam kawasan Geopark Kaldera Toba.

Menempati peringkat pertama Geosite Sipiso Piso di Desa Tongging. Terletak di Kabupaten Karo, destinasi ini merupakan air terjun dengan ketinggian sekitar 120 meter dan merupakan air terjun tertinggi di Indonesia.

Kemudian Geosite Silahi Sabungan. Berada di Kabupaten Dairi, Silalahi dapat ditempuh melalui dua rute, yakni dari Dairi dan juga Tongging. Silalahi memiliki panorama alam dengan kontur alam yang menakjubkan.

Geosite Haranggaol di Kabupaten Simalungun memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam peradaban harajaon (kerajaan Batak). Keindahan Haranggol membuat raja-raja Batak tempo dulu sering menghabiskan waktu di tempat ini.

Hutaginjang
Geosite Huta Ginjang menjadi salah satu dataran tinggi di kawasan Danau Toba. Terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Huta Ginjang kini telah dikembangkan sebagai tujuan wisata olahraga paralayang.

Geosite Pusuk Buhit menyimpan sejarah dan kebudayaan Batak. Menurut mitologi, Pusuk Buhit menjadi asal muasal Suku Batak yang terdiri dari Batak Toba, Simalungun, Angkola, Mandailing, Karo dan Pakpak.

Termasuk juga dalam kawasan Geopark Kaldera Toba adalah Geosite Sibaganding, Geosite Taman Eden di Kabupaten Toba Samosir, Geosite Balige, Liang Sipege dan Meat, Geosite Air Terjun Siturumun - Blok Uluan, Geosite Sibaganding, Geosite Sipinsur, Geosite Bakaran dan Tipang, Geosite Tele dan Pangururan, Geosite Huta Tinggi dan Danau Sidihoni, Geosite Simanindo dan Batu Hoda serta Geosite Ambarita, Tuktuk dan Tomok.

Tak terbayangkan jika keinginan pemerintah untuk memajukan destinasi wisata Geopark Kaldera Toba ini terwujud. Inilah satu-satunya objek wisata di Indonesia yang memiliki destinasi paling banyak, paling beragam serta menawarkan pengetahuan tentang sejarah, keunikan budaya suku Batak dan keanekaragaman hayati yang beberapa di antaranya tidak terdapat di belahan dunia lain.

Pusuk Buhit
Untuk mewujudkan keinginan ini, pemerintah memacu pembangunan infrastruktur jalan tol menuju Danau Toba. Ke depan perjalanan dari Medan ke Parapat sebagai destinasi utama di kawasan Danau Toba hanya butuh waktu tempuh dua jam.

Tak hanya itu, Bandara Silangit yang berada di Siborong-borong terus berbenah. Selain penambahan runway dari 2400 x 30 meter menjadi 2650 x 45 meter, penambahan kapasitas apron juga dilakukan. Kini apron Bandara Silangit mampu menampung empat pesawat Boeing 737 - 900 Extended Range atau sekelas. Sebelumnya hanya mampu menampung dua pesawat Boeing 737-500.

Pengembangan juga menyentuh perluasan terminal dari berkapasitas 36.500 penumpang per tahun menjadi berkapasitas 1 juta penumpang per tahun. Selain itu AP II selaku pengelola juga membangun sarana dan prasarana pendukung operasional lainnya.

Bahkan mulai 17 Agustus 2018 bertepatan dengan HUT ke-73 RI, pemerintah meresmikan Bandara Silangit melayani penerbangan langsung internasional atau direct flight international. Hal itu ditandai dengan mendaratnya maskapai Malindo Air yang terbang dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, Kuala Lumpur, Malaysia ke Bandara Silangit.

Silahi Sabungan
Padahal sebelumnya, AirAsia sudah lebih dulu membuka rute internasional ke Bandara Silangit sejak 2 Agustus 2018 lalu dan mulai 28 Oktober kemarin meningkatkan jadwal menjadi empat kali seminggu. Maskapai penerbangan Malaysia ini jauh-jauh hari sudah mengendus besarnya potensi pasar rute ke Bandara Silangit.

CEO Grup AirAsia Tony Fernandes bahkan punya rencana untuk menghubungkan Bandara Silangit dengan 22 bandara lainnya, termasuk rute Jakarta - Silangit.

Sedangkan maskapai dalam negeri yang melayani rute Jakarta - Bandara Silangit juga terus bertambah. Kini empat maskapai setiap hari rutin melayani enam penerbangan dari Jakarta.

Air Terjun Situmurun
Sriwijaya Air berangkat dari Bandara Internasional Soekarno - Hatta pukul 07.00 WIB tiba di Bandara Internasional Silangit pukul 09.10 WIB, Garuda Indonesia berangkat pukul 07.35 WIB tiba pukul 09.35 WIB, Batik Air berangkat pukul 09.00 WIB tiba pukul 11.10 WIB, maskapai Citilink berangkat dari Jakarta pukul 10.50 WIB tiba di Bandara Silangit pukul 12.50 WIB, maskapai Sriwijaya Air berangkat dari Jakarta pukul 11.45 WIB, tiba di Bandara Silangit pukul 13.45 WIB dan maskapai Sriwijaya Air berangkat dari Jakarta pukul 12.15 WIB, tiba di Bandara Silangit pukul 14.25 WIB.

Banyak keuntungan bisa didapat jika berkunjung melalui Bandara Internasional Silangit. Selain bisa menghemat waktu karena jarak tempuh ke Danau Toba hanya sekitar 30 menit hingga satu jam. Pengunjung juga tak perlu kuatir soal pengangkutan. Dari bandara para pengemudi taksi siap membawa pengunjung ke lokasi-lokasi wisata di beberapa kabupaten yang mengelilingi Danau Toba.

Mulai dari Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Dairi, Pakpak Bharat hingga Kabupaten Karo, bahkan hingga Pematang Siantar. Harganya juga cukup terjangkau dengan tujuan terjauh sebesar Rp 550 ribu. Pengunjung tinggal memilih tujuan wisata pertama yang hendak didatangi.

Air Terjun Sipiso Piso
Jika pengunjung luar Pulau Sumatera ingin menikmati wisata di Kota Medan terlebih dahulu bisa melalui Bandara Kuala Namu di Kabupaten Deliserdang.

Setiap hari tujuh maskapai penerbangan yang melayani 70 lebih rute Jakarta - Medan seperti Sriwijaya Air, Citilink, Garuda Indonesia, Jetstar, Batik Air, Lion Air dan Wings Air.

Perjalanan dari Medan memakan waktu sekitar 5 sampai 6 jam. Cukup banyak alternatif pengangkutan menuju Danau Toba. Bagi yang berkantong tebal bisa memanfaatkan perusahaan travel agar perjalanan lebih efektif dan efisien.

Sedangkan para backpaker bisa memanfaatkan banyak pilihan moda angkutan darat dengan tarif yang tidak menguras kantong.

Dua jalur menjadi alternatif menuju Danau Toba jika melalui jalan darat. Pertama melalui rute Medan - Pematangsiantar - Danau Toba. Kedua melalui Berastagi - Kabanjahe - Tongging - Danau Toba.

Disarankan pengunjung memilih alternatif kedua karena sepanjang perjalanan melintasi banyak destinasi dan dua di antaranya menjadi destinasi wajib setiap berkunjung ke Sumatera Utara yaitu  Berastagi dan air terjun Sipiso Piso. (***)
Baca Juga
Bagikan:
Pengawal.id:
Berita Terkini
Komentar

Terkini