Dialog Sejarah Kejayaan dan Keruntuhan Kesultanan Langkat Momen Kebangkitan Melayu Langkat

Editor: susilo author photo
Bagikan:
Komentar

PENGAWAL | LANGKAT - Kabupaten Langkat memiliki potensi alam yang sangat kaya. Jika dikelola dengan baik, masyarakat kabupaten ini bisa lebih makmur dari negara Brunei Darussalam.

"Langkat memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan jika dikelola dengan baik Langkat bisa lebih makmur dari Brunei Darussalam," kata Sultan Langkat ke-VIII Sri Paduka Tuanku Sultan Abdul Azwar 'Abdu'l Jalil Rahmad Shah al-Haj Ibni al-Marhum Tengku Maimun pada dialog sejarah Napak Tilas Kejayaan dan Keruntuhan Kesultanan Langkat di Aula STAI JM Tanjungpura, Langkat, Sabtu (12/10/2019).

Dialog yang digelar Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) dan Yayasan Daun Siri ini dibuka oleh Gubernur Sumit Edy Rahmayadi diwakili Sekda Provsu Hj Sabrina.

Sebelumnya Sultan memberikan apresiasi yang setinggi-tungginya atas inisiatif  LIPPSU dan Yayasan Daun Sirih untuk menggelar dialog ini. Sultan yakin dialog ini menjadi momen kebangkitan bagi Kabupaten Langkat.


"Saya yakin Langkat akan bangkit, karena saya diberikan amanah oleh keluarga untuk mengurus Langkat ini. Dialog ini merupakan salah satu tanda-tanda kebangkitan itu," ujar Sultan.

Sebelumnya, ujar Sultan, masyatakat Melayu Langkat memiliki kesempatan saat putra-putra Melayu menjadi pemimpin di Sumut. "Sayangnya mereka tak memiliki pemikiran maupun tindakan untuk membangkitkan masyarakat Melayu. Akubatnya hingga kiji masyarakat Melayu ibarat pepatah kerakap tumbuh di batu, mati segan hidup tak mau," ujarnya.

Padahal, ujar Sultan, jika kekayaan alamnya dikelola dengan baik masyarakat Langkat bisa hidup lebih makmur dinadingkan kerajaan Brunei Darussalam. "Ini kekayaan alam yang dieksplor hanya galian C. Padahal kekayaan alam itu justru merusak lingkungan," ujarnya.

Untuk itu, Sultan Azwar sekali lagi sangat mengapresiasi dialog sejarah ini. "Saya mengajak panitia untuk menggelar dialog lanjutan tidak lagi berkutat pada pembahasan kejayaan dan keruntuhan Kesultanan Langkat, tapi sekaligus membicarakan kebangkitan Langkat," ujar Sultan.


Sementara itu Direktur Eksekutif LIPPSU Azhari AM Sinik mengatakan, dialog sejarah ini untik membangkitkan semangat putra-putri Melayu Langkat untuk bersaing dalam membangun daerah. Sejarah, ujar Azhari, memberi kita banyak pengetahuan untuk menjadi pelajaran untuk bekal menuju Melayu Langkat sejahtera.

"Ayo adik-adik generasi muda Melayu Langkat, mari kita berpacu dan bersatu membangun kabupaten Langkat demi kesejahteraan masyarakat Melayu Langkat," ajaknya.

Sementara itu, sebelumnya Gunernur Sumut dalam amanat yang dibacakan Sekda Provsu Hj Sabrina mengatakan, dialog sejarah Napak Tilas Kejayaan dan Keruntuhan Kesultanan Langkat ini sangat diperlukan untuk membangkitkan kembali semangat idealisme kebangsaan untuk kesatuan dan persatuan Indonesia.

Melalui dialog sejarah ini akan menimbulkan pengenalan, pemahaman yang akan meningkatkan rasa kecintaan kepada dab, etika dan Melayu Langkat sebagai warisan berharga bangsa Indonesia. (sus)
Baca Juga
Bagikan:
Pengawal.id:
Berita Terkini
Komentar

Terkini