Dr.dr.Cashtry Meher., MKes.,MKed (DV)., Sp.DV.
MASYARAKAT Indonesia merupakan masyarakat yang mempercayai dunia medis. Layanan kesehatan dan pengobatan medis yang masih menjadi andalan masyarakat untuk mencegah serta mengatasi berbagai masalah kesehatan menjadi indikator yang dapat mencerminkan kepercayaan tersebut. Akan tetapi, sebagaimana bidang lainnya, selalu ada upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap dunia medis.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis tidak terlepas dari peran langsung pemerintah sebagai pemangku kebijakan yang menentukan kepastian regulasi kesehatan serta peran tenaga kesehatan yang bertindak langsung dalam memberikan pelayanan kesehatan secara rutin bagi masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri 5 faktor yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan di Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis. Apa saja upaya-upaya tersebut?
PERTAMA, pemerintah Indonesia serta lembaga layanan kesehatan dapat meningkatkan transparansi dalam dunia medis. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat informasi mengenai kualifikasi dan pengalaman dari tenaga medis dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat umum. Aksesibilitas tersebut akan mendukung untuk memastikan bahwa pasien dapat memberikan keputusan berdasarkan informasi yang utuh atas perawatan medis yang diterimanya.
Sebagai dampaknya, kepercayaan
masyarakat terhadap dunia medis dapat meningkat karena memiliki keyakinan bahwa tindakan medis yang harus ditempuh merupakan pilihan
yang telah terkurasi dengan baik dan akurat. Sebagai contoh, pemerintah
Indonesia serta lembaga layanan kesehatan dapat mengharuskan seluruh tenaga medis
profesional untuk menampilkan kredensial mereka secara jelas baik di kantor
atau klinik maupun membuat informasi tersebut tersedia di situs publik.
KEDUA,
pemerintah Indonesia serta lembaga kesehatan dapat berinvestasi di
program-program kesehatan publik. Program kesehatan publik yang dimaksud
memiliki cakupan yang sangat luas mulai berbagai kampanye mengenai isu-isu
kesehatan hingga prakarsa untuk menyediakan bantuan fasilitas kesehatan yang
optimal bagi seluruh lapisan masyarakat. Lebih lanjut, pemerintah serta lembaga
kesehatan dapat menyediakan pembiayaan untuk riset pengobatan dan perawatan
mutakhir, serta mendukung program-program kesehatan masyarakat. Program
kesehatan publik akan membantu menjaga populasi masyarakat tetap sehat. Dengan
merasakan manfaat tersebut serta menyadari bahwa para pemangku kepentingan
memperhatikan kesehatan publik, masyarakat akan terdorong untuk mempercayai
dunia medis.
KETIGA, pemerintah Indonesia serta
lembaga kesehatan dapat memastikan tenaga kesehatan memiliki standar pelayanan
kesehatan yang bermutu. Standar pelayanan yang ingin dicapai dapat diwujudkan
melalui peraturan dan pengawasan yang ketat terhadap tenaga kesehatan yang
berkaitan pula dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kesehatan. Tenaga
kesehatan yang berkualitas dapat didukung melalui pelatihan reguler, pendidikan
yang berkelanjutan, serta penyediaan jaminan sosial. Apabila fasilitas tersebut
diterima oleh tenaga kesehatan, tidak hanya kualitas tenaga kesehatan mumpuni
saja yang tercipta akan tetapi pasien akan menerima perawatan dengan kualitas
terbaik.
KEEMPAT, pemerintah Indonesia dan
lembaga kesehatan dapat bekerjasama untuk meningkatkan akses terhadap layanan
kesehatan. Peningkatan akses berarti memperluas jangkauan serta memperkecil
kesenjangan sarana kesehatan bagi masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan melalui
inisiatif seperti memperluas jumlah rumah sakit atau klinik, sekaligus
mengimplementasi program-program untuk menyediakan pelayanan kesehatan dengan
biaya terjangkau bagi masyarakat kurang mampu. Penyetaraan akses berarti
pemerintah Indonesia dan lembaga kesehatan mengakomodasi kebutuhan lapisan
masyarakat yang kurang mampu. Dengan demikian, kemudahan dan kesetaraan akses
bagi masyarakat akan memenuhi hak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendapatkan
fasilitas kesehatan yang layak.
KELIMA, pemerintah Indonesia dan
lembaga kesehatan dapat meningkatkan komunikasi dua arah dengan masyarakat
umum. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan edukasi publik yang materi
informatif yang menjelaskan langkah-langkah pencegahan, perawatan, dan prosedur
medis dalam bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Distribusi informasi yang
mudah dicerna tentunya akan meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia atas
dunia medis yang pada akhirnya mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap
dunia medis. Selain menyampaikan informasi, komunikasi dua arah juga termasuk
menerima masukan dari masyarakat. Penampungan aspirasi serta saran dapat
memberikan gambaran mengenai aspek-aspek yang perlu dievaluasi lebih lanjut
dalam dunia medis. Dengan demikian, masyarakat Indonesia akan merasa aman untuk
menaruh kepercayaannya terhadap dunia medis karena dapat mengkomunikasikan
kebutuhan yang dimiliki.
Sebagai
kesimpulan, terdapat sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk membangun kepercayaan
masyarakat Indonesia terhadap dunia medis. Upaya-upaya tersebut antara lain
meningkatkan transparansi, berinvestasi di program-program kesehatan publik,
menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu, memperbaiki akses atas pelayanan
kesehatan, serta komunikasi dua arah dengan masyarakat umum. Dengan menerapkan
langkah-langkah ini, Indonesia diharapkan dapat membangun kepercayaan
masyarakat terhadap dunia medis serta memastikan bahwa masyarakat Indonesia
dapat menerima pelayanan kesehatan berkualitas yang dibutuhkan.
* Tim Penulis:
1. Dr. Redyanto Sidi SH, MH (Kaprodi
Magister Hukum Kesehatan Universitas Pembangunan Panca Budi)
2. Dr.dr Irsyam Risdawati., M.Kes
(Dosen Magister Hukum Kesehatan Universitas Pembangunan Panca Budi)
3. Dr.dr.Cashtry Meher., MKes.,MKed
(DV)., Sp.DV (Mahasiswa Magister Hukum Kesehatan Universitas Pembangunan Panca
Budi)