Herman Disebut Pengkhianat, Warga Tanjung Mulia Geram Terkait Konflik Lahan 17 Hektar

Editor: Tim Redaksi author photo
Bagikan:
Komentar


PENGAWAL.ID | MEDAN – Konflik berkepanjangan terkait lahan seluas 17 hektar yang berada di Lingkungan 16, 17, dan 20, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, memanas. Nama Herman, warga setempat, kini menjadi sorotan dan disebut-sebut sebagai sosok yang "menghianati" kepentingan masyarakat.

Menurut sejumlah warga, Herman diduga memanfaatkan Forum Masyarakat Bersatu untuk kepentingan pribadi, sehingga membuka celah bagi kelompok yang diduga mafia tanah untuk masuk dan bakal menguasai lahan yang selama ini disengketakan warga.

"Herman memainkan Forum Masyarakat Bersatu hingga mafia tanah bisa leluasa masuk ke Lingkungan 16, 17 dan 20. Ini membuat warga marah besar," ungkap Hiber (57), salah seorang tokoh masyarakat setempat, Selasa (12/6/2025).

Akibat tindakannya, Herman kini dikucilkan dari berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan di Lingkungan 17. Bahkan, posisinya sebagai Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al Ridha pun telah dicabut oleh warga.

"Sejak ramai kasus ini, dia tidak pernah lagi muncul. Sepertinya malu berinteraksi dengan warga," kata Hiber kembali.

Puncak kemarahan warga tergambar jelas ketika dinding di kawasan Jalan Aluminium dicoret dengan tulisan bernada keras: "Herman Pengkhianat". Coretan tersebut menjadi simbol kekecewaan masyarakat terhadap Herman yang dinilai telah merusak perjuangan kolektif warga mempertahankan hak atas lahan.

Lebih jauh, hasil penelusuran tim media menunjukkan perubahan drastis dalam gaya hidup Herman pasca dirinya dikaitkan dengan kelompok yang diduga mafia tanah. Ia disebut-sebut kini memiliki sejumlah rumah kontrakan di kawasan Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Tak hanya itu, informasi terbaru menyebut jika sengketa lahan 17 hektare di Tanjung Mulia berhasil diselesaikan oleh pihak tertentu, Herman akan mendapatkan kompensasi berupa rumah mewah di kawasan elit Citraland, Sampali.

Kondisi ini semakin memperkuat dugaan warga bahwa Herman telah berpaling dari perjuangan masyarakat dan lebih memilih keuntungan pribadi.

Konflik ini sendiri masih terus bergulir dan belum menemukan titik terang. Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk mengusut tuntas dugaan permainan kotor dalam sengketa lahan tersebut.(chan) 

Baca Juga
Bagikan:
Pengawal.id:
Berita Terkini
Komentar

Terkini