![]() |
Ketua Umum PMP Susilo dan Sekretaris Suwarno saat panen raya padi bersama petani binaan di Desa Sukadamai Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat. |
PENGAWAL | LANGKAT - Setelah melewati masa tanam selama kurang lebih 80 hari, padi yang dibudidayakan oleh petani binaan Pengawal Merah Putih (PMP) akhirnya memasuki masa panen raya. Acara panen perdana ini berlangsung dengan penuh suka cita di Desa Sukadamai Timur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Minggu (10/8/2025).
Panen yang dilakukan di atas lahan seluas dua hektare ini dipimpin langsung oleh Ketua PMP, Susilo, didampingi oleh Sekretaris PMP, Suwarno. Turut hadir Ketua Pers Merah Putih, Zulifkar AB, para tokoh masyarakat dan petani setempat, termasuk Pak Min dan Juwarno, yang lahannya menjadi lokasi panen. Kegiatan ini menjadi momentum untuk menunjukkan keberhasilan pendampingan yang telah dilakukan PMP terhadap petani.
Ketua PMP, Susilo, mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil panen yang memuaskan. "Alhamdulillah, hasil panen kali ini sangat baik. Semoga ini menjadi awal kebangkitan kesejahteraan petani, sejalan dengan visi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto," ujarnya penuh harap.
![]() |
Acara syukuran atas keberhasilan panen raya. |
Ia menambahkan bahwa pendampingan PMP merupakan wujud nyata dukungan terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.
Pendampingan yang dilakukan PMP ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan Ketua Dewan Penasihat PMP, M. Khail Prasetyo. "Bapak Khalil Prasetyo selalu memberikan semangat dan motivasi kepada kami di PMP untuk terus turun ke sawah mendampingi petani, agar hasil produksi bisa lebih berkualitas dan melimpah," tambah Suwarno, Sekretaris PMP.
Di sisi lain, Pak Min, sebagai perwakilan petani, menyampaikan apresiasinya atas dedikasi PMP. "Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada PMP yang selama ini telah memberikan sumbangsih, mulai dari masa tanam hingga panen tiba," kata Pak Min.
Namun, ia juga menyampaikan harapan agar pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk meningkatkan hasil pertanian. "Kami sangat membutuhkan bantuan infrastruktur seperti sumur bor untuk irigasi. Dengan begitu, hasil produksi kami ke depan bisa lebih maksimal," tuturnya.
Selain itu, ia juga berharap harga pembelian gabah padi dari petani tetap stabil. "Sejauh ini harga beli dari petani sudah sesuai anjuran pemerintah, sekitar Rp6.500. Kami harap harga ini tidak turun di masa mendatang," imbuhnya.
Panen raya ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara PMP, Pers Merah Putih dan petani lokal dalam menjaga ketahanan pangan. Senyum kegembiraan terpancar dari wajah para petani yang memanen padi dengan semangat, menandai optimisme baru untuk masa depan pertanian di Langkat. (sus)